Minggu, 03 Januari 2016

Perbedaan Peta, Atlas dan Globe



Perbedaan peta, atlas, globe berdasarkan bentuk dan
kegunaannya dalam pembelajaran IPS di SD :
A.      Peta
·         Pengertian Peta
o   Pengertian peta menurut Ewin Raisz
               Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi seperti kenampakannya dilihat dari atas secara tegak lurus, dan dibubuhi tulisan-tulisan serta keterangan-keterangan untuk kepentingan pengenalan.
o   Pengertian peta menurut International Cartographic Assosiation (ICA)
       Peta adalah gambaran konvensional yang selektif dan yang diperkecil, yang dibuat pada bidang datar, yang menggambarkan perwujudan permukaan bumi atau benda-benda angkasa maupun data yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa.
       Dari pengertian peta di atas, ada empat kata kunci yang membedakan peta dengan media lain yaitu sebagai berikut:
o   Konvensional
               Dalam penggambaran peta ada kesepakatan yang harus dipatuhi oleh pembuat peta. Hal ini terkait dengan penggambaran simbol maupun penulisan kenampakan-kenampakan geografis.
o   Selektif
               Kenampakan-kenampakan yang digambarkan pada peta dipilih sesuai dengan pembuatan peta.
o   Diperkecil
               Peta dibuat untuk menggambarkan permukaan bumi yang luas menjadi peta yang ukurannya jauh lebih kecil daripada ruang yang digambarkannya.
o   Bidang datar
               Bumi berbentuk bulat digambarkan ke dalam peta pada selembar kertas yang merupakan bidang datar.
Perbedaan Peta berdasarkan bentuk
ü  Pete merupakan gambaran konvensional muka bumi atau benda angkasa yang meliputi perwujudan, letak maupun data yang berkaitan, seperti tampaknya apabila dilihat dari atas.
ü  Atlas merupakan sekumpulan peta yang dijilid menjadi satu dalam bentuk buku dengan bahasa, simbol, dan proyeksi yang umumnya seragam.
ü  Globe adalah model tiruan bola yang memberikan gambaran tentang bentuk muka bumi, sehingga mendekati bentuk yang sebenarnya, dimana dilengkapi dengan garis lintang dan garis bujur yang dapat digunakan untuk berbagai macam peragaan atau media pendidikan.
Perbedaan Peta berdasarkan kegunaannya
1.       Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat dipermukaan bumi.
2.       Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat dipermukaan bumi.
3.       Menggambarkan bentuk-bentuk dipermukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai, dan bentuk-bentuk lainnya.
4.       Membantu peneliti sebelum melakukan survey untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
5.       Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
6.       Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
7.       Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
8.       Alat untuk mempelajari hubungan timbal balik antara fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.

·         Fungsi peta
Secara umum, fungsi peta antara lain sebagai berikut:
o   Sebagai alat bantu untuk memberikan informasi yang bersifat keruangan dan spesifik dari suatu daerah
o   sebagai alat panduan untuk terjun di lapangan, misalnya untuk kepentingan penelitian, kepariwisataan, SAR, militer dan lain-lain
o   sebagai alat untuk menganalisis maupun deskripsi dari suatu wilayah yang sedang diteliti
o    sebagai alat untuk menyampaikan ide atau usulan suatu perencanaan
o   sebagai media pembelajaran geografi.
·         Klasifikasi peta
               Peta dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Hal ini tergantung dari dasar klasifikasi yang digunakan. Berikut dikemukakan dua cara untuk mengklasifikasikan jenis peta, yaitu berdsarkan skala dan isinya.
·         Berdasarkan Skala
               Berdasarkan skalanya, peta dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu sebagai berikut:
·         Peta teknik/peta kadaster
1:100 s.d 1:5000
·         Peta skala besar
1:5.000 s.d 1:250.000
·         Peta skala sedang
1:250.000 s.d 1:500.000
·         Peta skala kecil
1:500.000 s.d 1:1.000.000
·         Peta geografi
Lebih kecil dari 1:1000.000
·         Berdasarkan isinya
               Berdasarkan isinya, peta dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:
·         Peta Umum
       Peta umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan umum dari permukaan bumi, baik kenampakan yang bersifat alami maupun buatan manusia.
·         Peta Khusus/ Peta Tematik
        Peta yang menggambarkan kenampakan khusus / tema tertentu.
B.      Atlas
·         Pengertian Atlas
               Atlas merupakan kumpulan dari peta-peta yang disusun dalam bentuk buku (yang dijilid menjadi satu) atau dalam keadaan lepas, tetapi dikumpulkan menjadi satu.
               Dasar yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan atlas antara lain berdasarkan:
·         Atas dasar wilayah
ü  Atlas dunia(alam semesta, planet, bumi, lautan dan kontinen)
ü   Negara (Atlas Nasional)
ü  Bagian Negara ( Atlas Regional, Atlas Provinsi)
ü  Kota (Atlas Kota)
·         Atas tujuan pembuatannya
ü  Atlas untuk referensi umum
ü  Atlas untuk pendidikan
ü  Atlas untuk wisata
·         Atas dasar isinya
ü  Atlas Topografi
ü  Atlas Tematik
·         Kengunaan Atlas
Dalam menggunakan atlas, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu:
o   Memilih jenis atlas sesuai dengan informasi yang diinginkan.
o   Daftar isi
Pengguna dapat memilih dengan cepat informasi yang diinginkan.
o   Keterangan
Digunakan untuk mempermudah membaca peta diperlukan keterangan / legenda. Sehingga pengguna dapat dengan cepat memahami isi peta.
o   Indeks
Digunakan untuk mempermudah pengguna mencari letak suatu kenampakan geografis pada atlas.
·         Globe
o   Pengertian Globe
                Globe merupakan bola peta yang bentuknya menyerupai bumi. Kedudukan globe miring sebesar 23 ½° , sama dengan kecondongan bumi terhadap bidang ekliptika.
·         Kegunaan Globe
Kegunaan globe antara lain:
o   Perencanaan untuk perjalanan jauh, baik melalui darat maupun laut.
o   Analisis mengenai rambatan gelombang gempa bumi dan gelombang samudera, gerakan arus laut dapat dilakukan secara baik melalui globe.
o   Menggambarkan letak garis lintang,garis bujur, garis equator, letak kutub, dan letak bujur dengan jelas dalam bentuk tiga dimensi.
o   Menjelaskan proses gerhana bulan dan gerhana matahari
o   Menggambarkan letak, luas daerah, Negara, benua, dan laut secara lebih akurat.


Faktor-faktor yang menyebabkan persebaran penduduk :
                Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara adalah sebagai berikut.
1.       Faktor Fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, tanah subur, relief baik, cukup air, dan daerahnya aman.
2.        Faktor Biologi
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah adalah berbeda-beda karena adanya perbedaan tingkat kematian, tingkat kelahiran, dan angka perkawinan.
3.        Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berpikirnya bagus, dan keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah yang terbelakang.

Faktor yang mempengaruhi perubahan sosial
                7  Faktor yang Memengaruhi Perubahan Sosial - Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri dan dapat pula dari luar. Meskipun demikian, perubahan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari luar, tetapi masyarakatlah yang akan melaksanakan perubahan. Oleh karena itu, perubahan sosial dapat terjadi karena adanya faktor yang saling memengaruhi, baik dari masyarakat sendiri maupun dari masyarakat lain. Dengan kata lain, masyarakatlah yang menerima dan melaksanakan perubahan tersebut.
                Masyarakat secara sadar mengetahui perubahan yang terjadi dalam kehidupannya. Misalnya, masuknya listrik ke pedesaan memengaruhi perkembangan industri. Kerajinan dan industri kecil akan bertambah maju karena produksi dapat dilakukan pada malam hari. Masuknya televisi ke desa mengakibatkan orang di pedesaan dapat dengan mudah mendapatkan informasi dan hiburan secara visual. Masuknya listrik ke pedesaan membawa perubahan besar dalam tata kehidupan penduduk, yang meliputi peningkatan industri kecil dan industri rumah tangga, kepuasan menikmati hiburan dan informasi mengenai peristiwa terkini dari seluruh penjuru dunia. Adanya listrik masuk desa secara tidak langsung dapat juga berdampak negatif dan dapat membawa perubahan-perubahan yang justru dapat merugikan masyarakat desa itu sendiri. Misalnya, tayangan iklan komersial di televisi yang akan memengaruhi pola konsumtif dan meningkatkan daya beli penduduk desa.
                Beberapa faktor perubahan yang bersumber dari masyarakat itu sendiri dan dari luar masyarakat atau dari masyarakat lain, antara lain sebagai berikut:
1.    Perubahan Kependudukan
                Jumlah penduduk yang terus meningkat akan menambah kebutuhan terhadap beberapa fasilitas yang mendukung kehidupan mereka. Contohnya, fasilitas pendidikan, kesehatan, atau lapangan kerja. Jika jumlah anak dalam sebuah keluarga cukup besar, hak atas warisan akan semakin berkurang karena terbagi berdasarkan jumlah anak. Oleh karena itu, pemilikan tanah di pedesaan akan semakin berkurang.
                Penduduk yang terus bertambah memerlukan lapanganlapangan kerja baru sedangkan lapangan kerja utama yang ada di desa hanya berkisar pada bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Desa tidak mampu menyediakan lapangan kerja baru dan sumber daya alam pedesaan yang terbatas membuat desa tidak mampu menampung tenaga kerja. Dengan demikian, banyak penduduk desa yang mengadu nasib ke kota untuk bekerja.
2.   Penemuan-Penemuan Baru
                Penemuan baru merupakan proses sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam jangka waktu relatif cepat yang sering disebut inovasi atau innovation. Penemuan tersebut kemudian memiliki daya guna dan manfaat bagi masyarakat sehingga tata kehidupan masyarakat mengalami perubahan. Di samping inovasi terdapat pula discovery yang artinya penemuan dari unsur-unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat baru maupun berupa ide baru atau suatu rangkaian ciptaan-ciptaan dari warga masyarakat.
                Discovery merupakan pengembangan dari penemuan yang sudah ada kemudian disempurnakan. Jika hasil penyempurnaan atau pengembangan penemuan tersebut (discovery) diakui manfaatnya oleh masyarakat, penemuan tersebut dinamakan invention. Ditemukannya mesin cetak membawa perubahan bagi masyarakat, terutama dalam hal penggandaan buku-buku ilmu pengetahuan. Hal tersebut menyebabkan masyarakat mengetahui akan kebenaran-kebenaran ilmiah dan mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak dikenal.
                Penemuan tersebut dinamakan inovasi. Akan tetapi, alat cetak tersebut sifatnya kaku karena huruf yang ada pada mesin cetak tidak dapat diubah-ubah, satu lempengan untuk satu halaman. Dengan demikian, orang berusaha menemukan alat pencetak yang hurufnya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan agar pencetakan dapat dengan mudah diperbanyak. Hal tersebut disebut dengan discovery.
                Penemuan yang sudah ada tersebut dapat juga dikombinasikan dengan berbagai alat bantu agar pencetakan-pencetakan berbagai buku, surat kabar, dan lain-lain lebih mudah. Alat percetakan ini tidak hanya digunakan oleh penemunya, tetapi juga dipasarkan ke berbagai tempat atas permintaan masyarakat. Jika masyarakat telah mengetahui manfaat dari penemuan alat cetak tersebut, proses ini dinamakan invention.
                Jika orang mengamati perkembangan penemuan baru, tampak ada faktor-faktor pendorong yang memengaruhi masyarakat atau individu untuk lebih menyempurnakannya. Hal tersebut bertujuan agar penemuan tersebut menjadi lebih berguna dan bermanfaat dan diharapkan dapat berpengaruh terhadap bidang-bidang kehidupan yang lain.
3.   Pertentangan (Konflik)
                Pertentangan dalam masyarakat dapat menimbulkan perubahan sosial. Pertentangan dapat terjadi antara kelompok tua yang konservatif dan kelompok muda yang dinamis. Pertentangan ini sering terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang menuju masyarakat modern yang lebih kompleks dan masyarakat tradisional.
                Pertentangan juga terjadi antarindividu, antarkelompok, serta antara individu dan kelompok. Misalnya, seorang yang membawa nilainilai baru mengenai penundaan usia perkawinan. Gagasan tersebut diutarakan pada masyarakat tradisional yang menjunjung tinggi pelaksanaan perkawinan di usia muda. Tentu saja gagasan tersebut ditentang karena tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Usaha agar masyarakat dapat menerima pemikiran tersebut memerlukan waktu yang lama. Kesadaran akan penundaan perkawinan umumnya pendidikan di masyarakat tinggi, perkawinan dilakukan setelah mencapai hal-hal tertentu tanpa memandang usia.
4.   Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi dalam Masyarakat
                Pemberontakan yang terjadi di masyarakat dapat di ketahui melalui pemberitaan di media massa, seperti surat kabar, radio, dan televisi akan membawa perubahan-perubahan politik di negara bersangkutan. Contohnya, pemberontakan yang terjadi di Sri langka yang dilakukan oleh Suku Tamil atau pemberontakan di India yang dilakukan di daerah Kashmir. Contoh lainnya adalah pernyataan kemerdekaan secara sepihak oleh masyarakat Chechnya yang mengakibatkan pemerintah Rusia berusaha menumpas pemberontakan tersebut. 
5.   Perubahan yang Diakibatkan oleh Lingkungan Fisik
                Gejala yang terjadi di lingkungan alam dapat menyebabkan perubahan sosial. Misalnya, gempa bumi terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Gempa bumi tersebut menyebabkan masyarakat kehilangan banyak harta benda dan keluarga. Keadaan tersebut memaksa masyarakat membentuk kehidupan kembali melalui lembaga atau organisasi sosial yang baru karena kehidupan lama telah rusak atau hilang. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat seperti perubahan mata pencaharian, perubahan keluarga, atau perubahan kekayaan.
6.   Peperangan
                Peperangan yang terjadi antara satu negara dan negara lain menyebabkan terjadinya perubahan karena kehancuran akibat perang. Contohnya, hancurnya harta benda, kehilangan anggota keluarga, atau bencana kelaparan. Negara yang kalah perang akan tunduk dengan menerima ideologi dan kebudayaan dari pihak yang memenangkan peperangan.
7.   Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
                Pengaruh kebudayaan dari masyarakat lain terutama kebudayaan Barat, dapat berasal dari film, televisi, radio, surat kabar, dan media massa lainnya. Kadang-kadang media tersebut memberikan pengaruh negatif yang tidak sesuai dengan gaya hidup masyarakat Indonesia.

Akan tetapi, ada pula pengaruh luar yang positif, contohnya dalam hal pendidikan. Mereka yang menerima beasiswa belajar di luar negeri membawa pulang teori dan pandangan barat ke tanah air sehingga ilmu yang mereka dapat digunakan dan disesuaikan dengan budaya Indonesia, meski tidak menutup mata apabila ada beberapa orang yang lebih memilih untuk tetap berideologi Barat.


Pengertian Kebudayaan menurut para ahli
1.   Nostrand (1989: 51)
          Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
2.   Richard brisling (1990: 11)
          Kebudayaan sebagai mengacu pada cita-cita bersama secara luas, nilai, pembentukan dan penggunaan kategori, asumsi tentang kehidupan, dan kegiatan goal-directed yang menjadi sadar tidak sadar diterima sebagai "benar" dan "benar" oleh orang-orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota masyarakat.
3.   Croydon (1973: 4)
          Budaya adalah suatu sistem pola terpadu, yang sebagian besar berada di bawah ambang batas kesadaran, namun semua yang mengatur perilaku manusia sepasti senar dimanipulasi dari kontrol boneka gerakannya.
4.   Larson dan Smalley (1972: 39)
          Kebudayaan sebagai "blue print" yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
                masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
5.   Ralph Linton (1945: 30)
                 Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan Dari Masyarakat Yang manapun dan regular tidak Hanya mengenai sebagian Dari cara Hidup Name of ITU yaitu Masyarakat Yang dianggap lebih diinginkan Dibuat Tinggi atau lebih.
6.  Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)
                Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
7.   Ki Hajar Dewantara
                Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
8.   Arkeolog R. Seokmono
                Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
9.  Effat al-Syarqawi
                Yang mengartikan  kebudayaan sebagai khazanah sejarah suatu bangsa/masyarakat yang tercermin dalam pengakuan/kesaksiannya dan nilai-nilainya, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bagi kehidupan suatu tujuan ideal dan makna rohaniah yang dalam, bebas dari kontradiksi ruang dan waktu
10.  Parsudi Suparlan
          Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya.

7 (Tujuh) unsur dalam kebudayaan
1.   Sistem Bahasa
                Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.
                Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara membandingkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut Koentjaraningrat menentukan batas daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat tinggal individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi sehingga proses saling memengaruhi perkembangan bahasa sering terjadi.
2.   Sistem Pengetahuan
                Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
                Masyarakat pedesaan yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Marsono, pranatamangsa dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat mulai mengolah tanah, saat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena semua aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam.                 Sedangkan Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan menggantungkan hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui kondisi laut untuk menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan bintang di langit
                Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup apabila mereka tidak mengetahui dengan teliti pada musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke hulu sungai. Selain itu, manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan teliti ciriciri bahan mentah yang mereka pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya. Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain:
·         alam sekitarnya;
·         tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya;
·          binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya
·          zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
·         tubuh manusia;
·          sifat-sifat dan tingkah laku manusia;
·         ruang dan waktu.
3.   Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
                Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi social dalam kehidupannya.
                Kekerabatan berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
4.   Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
                Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.
5.   Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
                Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain
·         berburu dan meramu;
·         beternak;
·         bercocok tanam di ladang;
·         menangkap ikan;
·         bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
                Pada saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa ditemukan di daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus modernisasi.
                Pada saat ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah. Setelah berkembangnya sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk tidak mengandalkan mata pencaharian hidupnya dari subsistensi hasil produksi pertaniannya. Di dalam masyarakat industri, seseorang mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.
6.   Sistem Religi
                Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
                Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.
7.   Kesenian
                Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat.
                Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir, seni lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental, sedangkan seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seni tradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah film, lagu, dan koreografi.

Perubahan Sosial, Tipe-tipe perubahan sosial dan
hubungan perubahan sosial dengan pembangunan sosial budaya
Teori dan Pengertian Perubahan Sosial
                Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.Teori dan Pengertian Perubahan Sosial
                Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbanding­an dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-peru­bahan.
                Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang meng­alami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung dengan cepat.
                Perubahan sosial adalah merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Peerubahan sosial sendiri memiliki beberapa tipe :
·         perubahan sosial lambat
perubahan sosial lambat adalah perubahan yang masyarakat masih sulit mengikuti, bisa mengikuti tetapi mungkin lambat.Contohnya adalah pesawat dimana masyarakat belum menyesuaikan diri dengan pesawat kecuali arena pejlanan yang jauh.
·         perubahan sosial cepat
perubahan yang belangsung cepat pada umumnya disebut revolusi karena perubahan tersebut berlangsung secra cepat dan lansung menyebar. Cotohnya adalah perubahan Industri di negara Inggris yaitu perubahan­-perubahan yang terjadi dari suatu proses produksi tanpa penggunaan mesin, hingga proses produksi memakai mesin. Perubahan ini diduga merupakan perubahan yang cepat, karena merubah pokok kehidupan masyarakat, yaitu adanya suatu sistem hubungan antara buruh dan majikan.
·         perubahan sosial kecil
perubahan sosial kecil adalah perubahan yang tak membawa pengaruh yang begitu besar contohnya adalah mode rambut.
·         perubahan sosial besar
adalah perubahan yang terjadi dengan membawa perubahan yang besar terhadap masyarakat. Contohnya adalah perubahan masyarakat yang dulunya memakai kompok minyak sekarang beralih pada gas elpiji dan ompor gas.
·         perubahan sosial direncanakan
adalah perubahan sosial yang terjadi akibat adanya suatu rencana. Contohnya adalah sistem imunisasi. Itu merupakan perubahan sosial yang direncanakan karena dulunya tak ada imunisasi dan sekrang ada itu merupakan suatu yang terencana dahulu.
·         perubahaan sosial tak direncanakan
adalah perubahan sosial yang terjadi tanpa adanya rencana. Contohnya perubahan sosial karena adanya bencana alam. Miosalnya peruvbahan yang terjadi akibat adanya bencana lumpur lapindo, secra tak terencana mengakibatkan adanya perubahan sosial terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar lumpur lapindo.
·         perubahan sosial progrees
adalah perubahan sosial yang mengaibatkan suatu kemajuan dabn perbaikan. Contohnya yaitu masuknya jaringan listrik pda suatu desa yang dulunya tak ada jaringan listik.
·         perubahan sosial regres adalah perubahan yang memberikan dampak yang negative. Contohnya adalah ketika traktor masuk kedesa benar mempercepat pembajakan tapi menghilangkan sisitem gotong royong dalam masyarakat.
·          
                Hubungan perubahan sosial dengan pembangunan sosial budaya, yaitu bahwa perubahan sosial selalu diawali oleh perubahan kebudayaan. Tetapi tidak semua perubahan unsur kebudayaan diikuti oleh perubahan sosial, hanya perubahan-perubahan unsur kebudayaan yang fundamental saja yang diikuti oleh perubahan sosial. Misalnya perubahan undang-undang dasar. Perubahan unsur-unsur seni tidak akan diikuti oleh perubahan sosial, karena tidak bersifat fundamental.

Tradisi dan adat di anggap penghambat perubahan sosial
                Biasanya pola perilaku yang sudah menjadi adat bagi suatu masyarakat akan selalu dipatuhi dan dijalankan dengan baik. Dan apabila pola perilaku yang sudah menjadi adat tersebut sudah tidak dapat lagi digunakan, maka akan sulit untuk merubahnya, karena masyarakat tersebut akan mempertahankan alat, yang dianggapnya telah membawa sesuatu yang baik bagi pendahulu-pendahulunya.
                Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya proses perubahan tersebut, secara umum memang akan merugikan masyarakat itu sendiri. Karena setiap anggota dari suatu masyarakat umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih daripada yang sudah didapatnya. Hal tersebut tidak akan diperolehnya jika masyarakat tersebut tidak mendapatkan adanya perubahan-perubahan dan hal-hal yang baru.
                Faktor penghambat dari proses perubahan social ini, oleh Margono Slamet dikatakannya sebagai kekuatan pengganggu atau kekuatan bertahan yang ada di dalam masyarakat. kekuatan bertahan adalah kekuatan yang bersumber dari bagian-bagian masyarakat yang:
·         Menentang segala macam bentuk perubahan. Biasanya golongan yang paling rendah dalam masyarakat selalu menolak perubahan, karena mereka memerlukan kepastian untuk hari esok. Mereka tidak yakin  bahwa perubahan akan membawa perubahan untuk hari esok.
·         Menentang tipe perubahan tertentu saja, misalnya ada golongan yang menentang pelaksanaan keluarga berencanasaja, akan tetapi tidak menentang pembangunan-pembangunan lainnya.
·         Sudah puas dengan keadaan yang ada.
·         Beranggapan bahwa sumber perubahan tersebut tidak tepat. Golongan ini pada dasarnya tidak menentang perubahan itu sendiri, akan tetapi tidak menerima perubahan tersebut oleh karena orang yang menimbulkan gagasan perubahan tidak dapat mereka terima. Hal ini dapat dihindari dengan jalan menggunakan pihak ketiga sebagai penyampai gagasan tersebut kepada masyarakat.
·         Kekurangan atau tidak tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan diinginkan.
Hambatan tersebut selain dari kekuatan yang bertahan, juga terdapat kekuatan pengganggu.  Kekuatan pengganggu ini bersumber dari:
·         Kekuatan-kekuatan di dalam masyarakat yang bersaing untuk memperoleh dukungan seluruh masyarakat dalam proses pembangunan. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan, yang dapat mengganggu pelaksanaan pembangunan.
·         Kesulitan atau kekomplekkan perubahan yang berakibat lambatnya penerimaan masyarakat terhadap perubahan yang akan dilakukan. Perbaikan gizi, keluarga berencana, konservasi hutan dan lain-lain, adalah beberapa contoh dari bagian itu.
·         Kekurangan sumber daya yang diperlukan dalam bentuk kekurangan pengetahuan, tenaga ahli, keterampilan, pengertian, biaya dan sarana serta yang lainnya.









Peta Provinsi Jawa Timur



Keadaan Umum Daerah Jawa Timur
Jawa Timur sebagai bagian dari Negara Republik Indonesia memiliki pemerintahan yang didasarkan pada Undang - undang No .5 tahun 1974 tentang pokok - pokok pemerintahan di Daerah.Berdasarkan Undang - undang tersebut daerah ini memiliki otonomi. Artinya bahwa Jawa Timur merupakan satu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berhak dan berwenang serta berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Indonesia sesuai Undang - undang yang berlaku .
Sehubungan dengan hal tersebut sebelum masuk pada uraian rinci, Jawa Timur secara umum dapat diuraikan sebagai berikut :
Luas Wilayah Daerah Tingkat I Jawa Timur adalah 157.922 Km2 yang terdiri atas :
1. Wilayah
a.  Luas Daerah: 47.042,17 Km2
Terdiri dari :
- Persawahan : 12.483,66 Km2
- Pertanian Tanah Kering : 11.619,32 Km2
- Kebun Campur : 613,36 Km2
- Perkebunan : 1.518,39 Km2
- Hutan : 12.251,24 Km2
- Padang Rumput/Tanah kosong : 236,82 Km2
- Rawa/Danau/Waduk : 88,75 Km2
- Tambak/Kolam : 705,82 Km2
- Tanah Tandus/Rusak/Alang-alang : 1.323,53 Km2
- Lain-lain : 798,14 Km2
b. Luas Lautan : 110.000,00 Km2
c. Jumlah Pulau dan Pulau kecil : 74 Pulau
2. Propinsi Dati 1 Jawa Timur terletak pada 110°54BT Sampai 115°57BT 5° 371 LS sampai 8°48LS
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Bali dan Selat Bali, Sebelah Barat berbatasan dengan propinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia .
Berdasarkan karakteristik fisik secara umum, Jawa Timur terbagi atas 4 (empat) Karakteristik wilayah yaitu :
a. Wilayah I mencakup dataran tinggi bagian tengah merupakan wilayah subur dan berkembang
b. Wilayah II mencakup dataran rendah bagian utara merupakan wilayah dengan kesuburan sedang dan tingkat perkembangan sedang.
c. Wilayah III mencakup wilayah Pegunungan kapur Selatan merupakan wilayah tandus , tidak subur dan belum begitu berkembang
d. Wilayah IV merupakan wilayah kepulauan, masih merupakan wilayah yang kemudahan hubungannya kurang dan belum berkembang .
FISIK GEOGRAFIS
1. Topografi
Berdasarkan karakteristik tinggi tempat diatas permukaan laut ( dpl ) , Jawa Timur terbagi atas 3 kelompok wilayah yaitu :
a. 0 - 500 m , (dpl ) meliputi 83 % dari luas wilayah darat Jawa Timur dan morfologinya relatif datar.
b. 500 - 1. 000 m. ( dpl ) meliputi sekitar 11% dari luas wilayah darat Jawa Timur dengan morfologi berbukit dan bergunung - gunung .
c. 1.000 m. (dpl), meliputi sekitar 6 % dari luas wilayah darat Jawa Timur dengan morpologi terjal.
2. Geologi
Struktur Geologi Jawa Timur di dominasi oleh Alluvium dan bentukan hasil gunung api kwarter muda, keduanya meliputi 44,5 % dari luas wilayah darat , sedangkan bantuan yang relatif juga agak luas persebarannya adalah miosen sekitar 12,33 % dan hasil gunung api kwarter tua sekitar 9,78 % dari luas total wilayah daratan. Sementara itu batuan lain hanya mempunyai proporsi antara 0 - 7% saja.
Batuan sedimen Alluvium tersebar disepanjang sungai Brantas dan Bengawan Solo yang merupakan daerah subur. Batuan hasil gunung api kwater muda tersebar dibagian tengah wilayah Jawa Timur membujur kearah timur yang merupakan daerah relatif subur.
Batuan Miosen tersebar disebelah selatan dan utara Jawa Timur membujur kearah Timur yang merupakan daerah kurang subur Bagi kepulauan Madura batuan ini sangat dominan dan utamanya merupakan batuan gamping.
Dari beragamnya jenis batuan yang ada, memberikan banyak kemungkinan mengenai ketersediaan bahan tambang di Jawa Timur.
Atas dasar struktur, sifat dan persebaran jenis tanah diidentifikasi karakteristik wilayah Jawa Timur menurut kesuburan tanah:
a. Jawa Timur bagian Tengah Merupakan daerah subur , mulai dari daerah kabupaten Banyuwangi. Wilayah ini dilalui sungai - sungaiMadiun, Brantas, Konto, Sampean.
b. Jawa Timur bagian Utara
Merupakan daerah Relatif tandus dan merupakan daerah yang persebarannya mengikuti alur pegunungan kapur utara mulai dari daerah Bojonegoro, Tuban kearah Timur sampai dengan pulau Madura.
3. Kemampuan Tanah.
Kemampuan tanah yang dimaksud adalah kemampuan dalam rangka dukungannya untuk suatu penggunaan tertentu , yang didasarkan atas faktor drainase, kelerengan, kedalaman tanah, tutupan batuan serta erosi .

Kriteria penilaian faktor - faktor kemampuan tanah tersebut adalah :
a. Keterangan
- Lereng 0 - 15 % kemungkinan penggunaan kegiatan pertanian dan permukiman, mencakup sekitar 64% luas daratan Jawa Timur.
- Lereng 16 - 40 % kemungkinan penggunaan untuk kegiatan pertanian tanaman tahunan keras.
- Mencakup 18 % luas wilayah daratan Jawa Timur.
- Diatas 40% merupakan wilayah yang sebaiknya dihutankan sebagai wilayah penyangga, air dan penyangga keseimbangan ekosistem.
b. Drainase
- Wilayah dengan drainase baik , meliputi 95% luas total wilayah darat Jawa Timur.
- Wilayah dengan drainase kurang baik ( kadang - kadang tergenang ) meliputi 22,5% dari luas total wilayah daratan Jawa Timur.
- Wilayah dengan drainase tidak baik, meliputi sekitar 1,48% luas total wilayah darat an Jawa Timur.
c. Tutupan Batuan
- Berbatu meliputi 5,33% dari luas total wilayah daratan Jawa Timur.
- Tidak berbatu meliputi 94,67% dari luas total wilayah darat Jawa Timur.
d. Erosi
- Erosi ringan ( kikisan tanah antara 0 -10%)meliputi 23,12 % dari total wilayah dari Jawa Timur.
- Erosi berat ( kikisan tanah mulai 50 - 75 %) meliputi 0,37%dari luas total wilayah darat Jawa Timur.
- Tidak ada erosi meliputi 76,51%dari luas total wilayah darat Jawa Timur.
KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL
a. Jumlah Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk .
Jumlah penduduk propinsi Jawa Timur pada tahun 1989 adalah 29,188.852 jiwa, sedangkan pada tahun 1990 menurut sensus penduduk meningkat menjadi 32.48 juta jiwa . Menurut catatan SUSENAS 1994 dan data BPS.jumlah penduduk Jawa Timur tahun 1994 sebesar 33.423.234 jiwa dengan tingkat kepadatan rata - rata 689 jiwa / km2
b. Ketenagakerjaan.
Dilihat dari jumlah penduduk yang cukup besar, berarti Jawa Timur potensial akan tersedianya tenaga kerja dan hal ini akan mendukung program - program pembangunan yang ada .
PEREKONOMIAN DAN SEKTOR LAPANGAN USAHA
Keadaan Perekonomian Secara Umum
Secara nasional Jawa Timur adalah merupakan pemasok pangan yang terbatas sehingga kegiatan pertanian merupakan lapangan usaha yang sangat menentukan dalam struktur perekonomian Jawa Timur. Sektor lapangan usaha lainnya yang juga potensial adalah perdagangan, hotel, restoran , serta sektor industri pengolahan. Struktur kontribusi lapangan usaha yang demikian ini menunjukkan bahwa perekonomian Jawa Timur sudah menampakkan perkembangan kearah kemantapan, yaitu perkembangan industri dan jasa yang di dukung oleh pertanian yang tangguh. Kemampuan perekonomian Jawa Timur yang seperti diuraikan diatas pada hakekatnya memberikan implikasi adanya potensi perkembangan dan pengembangan yang dapat dipacu lebih pesat pada masa - masa mendatang .
























Daftar pustaka
-          https://bpnjatim.wordpress.com/peta-jawatimur/
-           


1 komentar: